Kang...Mas.. .Bang.... Pak.....
istri kita rela menjadikan kita sebagai pendampingnya,
walau mungkin ada lelaki lain yang lebih baik sebagai pendamping bagi dia
istri kita rela menghabiskan usianya untuk mendampingi kita, rela bertambah
tua selama mendampingi kita
walau mungkin usianya bisa lebih bernilai dan lebih menyenangkan bila tidak
bersama kita
istri kita rela mengisi hari-harinya untuk memperhatikan dan melayani kita,
walau mungkin hari-hari itu, bisa dia gantikan dengan yang lebih
menyenangkan dan menghiburnya
istri kita tersekat ekspresinya gara-gara menjadi pendamping kita
istri kita menghabiskan energi cintanya untuk kita
istri kita rela menggantungkan hidupnya kepada kita
istri kita kehilangan teman dan ruang pergaulannya untuk hanya menjadi teman
bergaul kita
bahkan istri kita rela kehilangan namanya di lingkungannya untuk digantikan
dengan nama kita
Sementara... .
kita senang bercanda dan tertawa dengan karyawati sekantor kita,
tetapi mahal tersenyum kepada istri kita
kita ramah sekali bercakap dengan kenalan wanita kita,
tetapi bercakap kering seperlunya ketika bicara dengan istri kita
kita sebarkan pandangan dan senyum untuk wanita di luar rumah,
tetapi bermuka masam untuk istri di rumah kita
Apakah arti pernikahan menurutmu wahai para suami ?
apakah pernikahan adalah alat pemenjaraan dimana energi, ekspresi, cinta,
harapan istri diarahkan untuk melayani ego kita sebagai suami ?
sementara kita bebas untuk mereguk segala kesenangan di luar rumah, di luar
kota , bahkan di luar negeri ...
sementara kita puas mereguk ego kita dalam pergaulan, ketenaran, jabatan....
Kang...Mas.. .Bang.... Pak.....
Istri kita adalah bidadari di rumah kita
Betapa besar cinta dan jasa bidadari itu bagi kita
Balaslah jasanya dengan cinta kita yang penuh kepadanya
ucapkan senantiasa "I Love You" setiap hari untuk menguatkan cintanya, untuk
menguatkan harapannya.. ...
Wahai SUAMI..
renungkanlah
Pernikahan atau perkawinan menyingkap tabir rahasia
Istri yang kamu nikahi tidaklah semulia Khadijah
Tidaklah setaqwa Aisyah
Tidaklah setabah Fatimah
Justru,
Istrimu hanyalah wanita akhir zaman yang punya cita-cita menjadi solehah..
Pernikahan atau perkawinan mengajar kita kewajiban bersama
Istri menjadi tanah, kamu langit penaungnya
Istri ladang tanaman, kamu pemagarnya
Istri kiasan ternakan, kamu gembalanya
Istri adalah murid, kamu mursyidnya
Istri bagaikan anak kecil, kamu tempat bermanjanya
Saat istri menjadi madu, kamu teguklah sepuasnya
Ketika istri menjadi racun, kamulah penawar bisanya
Seandainya istri tulang yang bengkok, berhati-hatilah meluruskannya.
Pernikahan atau perkawinan menginsafkan kita,
perlunya iman dan taqwa
Untuk belajar meniti sabar dan redho ALLAH SWT
karena
Memiliki istri yang tak sehebat mana
Justru
Kamu akan tersentak dari alpa
Kamu bukanlah Rasulullah s.a.w
Pun bukanlah Sayyidina Ali Karamallahhuwajhah
SUAMI dan ISTRI ingatlah:
Mengapa mendambakan istri sehebat Khadijah
Andai diri tidak semulia Rasulullah s.a.w.
Tidak perlu istri secantik Balqis
Andai diri tidak sehebat Sulaiman
Mengapa mengharapkan suami setampan Yusuf
Seandai kasih tak setulus Zulaikha
Tidak perlu mencari suami seteguh Ibrahim
Andai diri tidak sekuat Hajar dan Sarah..
"TERCIPTANYA KITA BUKAN TANPA TUJUAN, PASTI ADA BALASAN DI AKHIR SEMUA INI"
"HIDUP TIDAK MEMBERIKAN KESEMPATAN YANG KEDUA KALI, MAKA JADIKAN DUNIA INI
UKIRAN AMAL YANG TIDAK TERNILAI "
JANGAN BERLAKU SEPERTI "BUAYA DARAT"
JANGAN COBA2 MENYAKITI / MENGKHIANATI ISTRI / MENDUAKAN ISTRI *KARENA WANITA INGIN DIMENGERTI*
JANGAN COBA2 BERISTRI LEBIH DARI SATU, JIKA TIDAK MAMPU dan BERLAKU ADIL SESUAI DGN TUNTUNAN AGAMA
Friday, March 6, 2009
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Hmmm...Jadi mikir BBM,...Bener Bener Mikir
ReplyDelete